SILAKAN CEK PEMBARUAN KAMI DI HOME KAMI ! BANYAK BACAAN BARU YANG DAPAT ANDA BACA ! JANGAN LUPA LIHAT ACTIVITY DAN TWITTER UPDATES SEKARANG JUGA !

Jatim Tempati Ke-3 Terbesar Penghasil Migas Di Indonesia

Surabaya, (tvOne).Provinsi Jawa Timur menempati urutan ketiga terbesar sebagai penghasil minyak dan gas ketiga di Indonesia setelah Kalimantan Timur dan Riau."Dengan 31 blok WKP (wilayah kerja pertambangan) berstatus eksploitasi, Jatim menduduki peringkat ketiga penghasil migas nasional," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim, Rasiyo, di Surabaya, Selasa, (22/6).Selain 31 blok WKP yang dieksploitasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), di Jatim juga terdapat 32 blok WKP berstatus eksplorasi. "Penemuan-penemuan ladang migas terus bertambah di Jatim, salah satu temuan terbesar, yakni Blok Cepu yang berada di Kabupaten Bojonegoro," katanya dalam seminar tentang Optimalisasi Sumber Daya Hidrokarbon di Cekungan Sedimen Jatim itu.Menurut Rasiyo, Blok Cepu mengandung cadangan 7,7 triliun kaki kubik minyak bumi atau setara 650 juta barel. Total potensi minyak di Jatim yang sudah diketahui 583.475,5 juta barel, sedangkan gas bumi 10.301,7 miliar meter kubik.Adanya blok-blok baru dapat menarik investor di bidang ekplorasi dan eklpoitasi migas. Dengan adanya investor yang mengerjakan ekploitasi atau pun eksplorasi dapat menambah kesedian migas yang ada di Jatim dan Indonesia, katanya.Pemprov Jatim terus mengajak Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (BP) Migas untuk tetap mendukung sistem pengelolaan migas di Blok Cepu.Sistem pengelolaan Blok Cepu, yakni KKKS dengan pemerintah diharapkan diikuti oleh blok-blok lainnya. "Peluang itu sudah dalam bentuk `participating intervest` sebesar 10 persen oleh pemerintah pusat melalui BUMD," katanya.Rasiyo menjelaskan, mayoritas WKP migas di Jatim tersebar wilayah utara, sedangkan wilayah selatan hampir tidak ada. Dia mengimbau instansi berwenang dan pihak berkompeten untuk meneliti cekungan migas di bagian tengah dan selatan provinsi itu."Sebagian besar blok migas di Jatim tersebut berada di wilayah utara `off shore` (lepas pantai) Laut Jawa, seperti di sekitar Pulau Bawean, Gresik, dan pulau-pulau kecil di wilayah Madura. Sedangkan yang `on shore` (darat) berada di wilayah barat Jatim, seperti Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro," katanya menjelaskan.Sementara itu, Kepala BP Migas, R Priyono, mengatakan, Jatim memiliki 42 cekungan potensi migas yang diketahui sejak abad ke-18, namun baru lima tahun terahir dikelola.Cekungan terbesar berada di Blok Cepu dan Surabaya yang memiliki prospek tinggi untuk dikelola, namun terkendala kepadatan penduduk. "Surabaya karena penduduknya tinggi, maka investor berpikir panjang untuk melakukan ekploitasi," katanya.Sejak 1970, produksi minyak hanya di lempengan lepas pantai, sedangkan terumbu karbonat yang mengandung migas kebanyakan tersebar di Madura yang sama dengan dengan di wilayah Cepu.Sedikitnya 47 desa di Kabupaten Sumenep diprediksi memiliki kandungan migas. "Sudah 100 tahun orang mondar-mandir di atasnya, namun baru lima tahun ini dikembangkan," kata Priyono. Dia menilai ada hal yang menarik di Jatim dibandingkan daerah lain, yakni adanya batu gamping yang berpotensi dikembangkan.Batu gamping yang tersebar mulai dari blok Cepu hingga Selat Madura itu tidak dimiliki di wilyah lain di luar Jatim, seperti batu gamping di Kabupaten Tulungagung.Endapan batu gamping di wilayah Kabupaten Tulungagung banyak dijumpai dalam jumlah cukup besar, yaitu mencapai jutaan meter kubik yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni Rejotangan, Sendang, Kalidawir, dan Besuki.Sebagian besar deposit batu gamping di Kabupaten Tulungagung ini masih dikelola secara konvensional, demikian pula peruntukkannya. Masyarakat di wilayah itu menggunakan batu gamping ini dalam skala yang masih kecil, terutama untuk pondasi rumah dan kapur. (Ant)
at

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Online

Weather

bloguez.com